Gara gara ANDI
Dihari Sabtu 27 April 2013 d pagi hari aku
dibangunkan Ibuku “Le, bangun sudah siang” kata ibuku. Kemudian aku cepat
bangun karena ada suatu acara yang akan membuat otakku pusing hari ini, lalu
aku bergegas kemar mandi untuk mandi dan wudhu, setelah itu aku shalat shubuh.
Kemudian aku menggunakan sepatu sambil melihat televisi dan makan roti. Pada
jam 05:30 atau setengah enam aku membangunkan ayahku “Yah, bangun sudah jam
setengah enam” sahutku. Tidak lama kemudian ayahku bangun lalu mandi dan minum
kopi, kemudian aku berpamitan kepada Ibuku lalu aku berangkat sekolah. Seperti
biasa ayahku memacu sepedanya dengan cepat agar cepat sampai tujuan padahal
waktu itu masih jam 05:45 ditambah kedaan jalan yang masih sepi. Setelah itu
sampai disekolah pukul 06:15 aku lantas menyalami guru yang sudah ada di depan
pintu masuk ke kantor. Saat berjalan ada seorang anak perempuan yg mengejarku
dia berkata “tumben datang lebih pagi” lalu aku berkata “ya…iya…lah” lalu aku
berkata “kamu tadi nak mobil a ?” tetapi dia hanya tertawa kami berjalan
bersama hingga sampai dikelas. Tidak lama kemudian bel berbunyi “tet…tet…tet…”
lalu kami baris didepan kelas lalu kami masuk kelas dan membaca doa.
Beberapa menit kemudian Pak Samsudi guru
matematika kami datang dan kami disuruh untukmeyocokkan pr yang telah
diberikan. Setelah itu terdengr suara dari audiospeaker “untuk para pengikut
lomba catur harap berkumpul di gazebo”, lalu aku dan sembilan anak yang telah
dipilih untuk mengikuti lomaba berkumpul dan
Pak
Samsudi. Membutuhkan waktu setengah jam untuk sampai di SMK 10 Malang tempat
yang untuk lomba. Tiba-tiba Yusuf berkata “lah, yokpo iki ditinggal dewean”
lalu aku menjawab “sip, mending gak lomba”. Tetapi Pak Andre datang kemudian
mengajak kami ketempat berkumpunya para pelomba, diasana bermain catur
terlebiih dahulu sambil menuggu pembukaan lomba catur. Ternyata tidak seperti
yang aku bayangkan banyak yang mengikuti lomba
ini serta banyak orang tua yang mendampingi anaknya.
Akhirnya pada jam 09:30 pembukaan lomba catur
dimulai yakni sambutan dari pantia lomba catur, sambutan Bapak Edi calon Wakil
Walikota Malang dialnjutkan tarian dari salah satu seorang anak SMK 10 Malang.
Setelah itu kami diberi arahan dan menuju tempat yang sudah disediakan. Tepat
pada jam 10:15 lomba dimulai, suasan yang sebelumnya ramaimendadak sunyi. Dua
temanku yaitu Rio dan Yusuf menang terlebih dahulu karena lawan yang ditunggu
tidak juga datang.
Setelah
bermain sengit selama setengah jam ternyata aku kalah, setelah lomba pertama
selesai kami menuju tempat yang tidak jauh dari perlombaan untuk
berbincang-bincang dan latihan. Rivo beerkata “enak Rio dan Yusuf menang WO”
Yusuf dan Rio menjawab “yo enak tah!!” “santai Vo pertama kalah gak apa-apa”
sahutku sambil memukulpundak Rivo. Dironde pertama 5 anak menang dan 5 anak
kalah. Lalu bel berbunyi tanda ronde kedua akan dimulai, lalu kami memasuki
ruangan perlombaan ternyata setelah menuggu beberapa menit musuhku tidak datang
dan aku dinyatakan menang WO, dironde kedua Aku Terry, dan Shandy menang WO. Setelah
lomba ronde kedua selesai kami menuju mushola untuk sahalat dhuhur. Lalu menuju kantin untuk membeli mie, saat Aku,
Rivo, Noval, Nanda, dan Yusuf memesan mie.
“Mbak,
mie goreng satu“ sahut Yusuf
“Mbak,
mie goreng empat” ujarku sambil memberikan uang kepada mbaknya
Setelah
mendapatkan mie, ternyata bukan mie goreng melainkan mie kuah
“Beta
pesan mie goreng kenapa dikash mie kuah” ujar Yusuf sambil menggunakan bahasa
Ambon
“La
iyo pesen mie goreng malah diberi mie kuah” kata Rivo sambil meniup mie yang
masih panas
“Tapi
enak gawe kuah sing pentingkan makan” ujarku sambil melahap mie
Setelah
kenyang dan bersihtirahat cukup, bel berbunyi tanda ronde ketiga akan mulai. Kali
ini musuhku telihat cukup sulit, tetapi hanya lima belas menit aku menang
akupun keluar dengan Rivo menuggu teman-teman yang mesih bermain.
Rivo kali ini cukup senang karena dia akhirnya bisa menang walaupun
hanya menang WO. Di ronde ini 8 anak yang menang dan 2 anak yang kalah, setelah
lomba selesai kami pulang bersama. Ternyata didaerah sekitar tidak ada angkot
yang lewat, saat ada pickup lewat kami ingin menebeng ternyata orang yang
didalamnya berkata “Hah.....kapok!!” sahutnya dengan suara yang keras. Ternyata
ada angkot didepan yang ingin mengajak kami. Terry yang jalannya lebih dulu
mendatangi angkot tersebut, “Hei rek ayo lewat kono, ojok numpak angkot itu”
ujar Shandy sambil menyebrang jalan akhirnya semua menuruti ucapan Shandy
kecuali Terry yang menghampiri angkot tersebut. Disaat itu aku tanya kepada
orang disekitar.
“Pak,
disini angkot yang sering lewat apa”
tanyaku
“Oh.....disini
gak ada jalur angkot yang lewat” ujar orang itu
“Terimakasih
Pak”
“Sama-sama”
“Mati
a ken ewes” ujar Yusuf
“Gara-gara
Shandy iki, mending numpak angkot maeng” kata Terry sambil jongkok
Shandy
berjalan sambil berkata “Wes lah melok aku ae” kami pun mengikuti Shandy. Kami
bertanya “Ndi lapo lewat perumahan”
“Aku
lo ngerti jalane” sambil terus berjalan
Tetapi
tidak lama kemudian Shandy bertanya “Iki perumahan apa aku gak pati ngerti”
“Lha
yakpa jarene ngerti” sahutku sambil memukul Shandy
“Wes
ngene ae shalat ashar ae” sahut Rivo sambil menuju mushola yang ada didepan
“Ya,
misale oleh petunjukkan enak” ujar Noval sambil mengikuti Rivo
Setelah
kami shalat kemudian meneruskan perjalana, kami menyuruh Nanda untuk bertanya
kepada orang disekitar
“Bu,
jalan arah ke Gadang itu kemana ?” kata Nanda dengan agak bingung
“Ooh.....sampeyan
lewat sawah disitu” sambil menunjuk ke jalan sawah
“Terimakasih
Bu”
Kemudian
kami berjalan di sawah sawahan, tiba-tiba sekelebat nirwana yang memampas raga
dan aroma keluar entah siapa yang melakukannya. Lalu Yusuf lari diikuti Terry
tapi tiba-tiba Terry terperosok ke dalam got kecil. Tinggal 8 anak yang jalan
santai menikmati udara sejuk, saat aku melihat jamternyata sudah jam empat sore
dan kamipun mempercepat jalan kami. Setelah kurang lebih satu jam berjalan
didaerah sawah kami akhirnya lewat di jalan yang benar. Kami sempat menyuruh
Rio unuk melihat GPS yang ada di hpnya, ternyata kami sudah didaerah Gadang.
Kami sempat menuggu Yusuf dan Noval yang sedang kencing di belakang sebuah took
yang tutup dan akhirnya selama kurang lebih berjalan satu setengah jam dan
menempuh jarak kurang lebih 3 kilometer kami mendapatkan angkot. Kai akhirn ya
dapat duduk dengan tenag didalam angkot tersebut. Disaat perjalanan Rivo sempat
bingung untuk pulang ke daerah Janti.
“Pak,
lek bade teng Janti numpak angkot nopo ?” tanya Rivo
“Ooh.....yowes
mudun kene ae” sahut Rivo sambill melihat kanan kiri
“kiri
pak” kata Rivo sambil memberikan uang
“Ati-ati
Vo” ucap anak-anak yang ada dalam angkot
Ternyata
dari tadi Syaifudin menahan desakan jiwa dan nurani menyemburatkan rona
tertahan ingin bebas tapi tak berdaya dihadapan yang tercinta dengan membawa batu
“Kudu
ngeseng a Din ?” sahut Yusuf sambil tertawa
“Nggak” kata Syaifudin dengan sedikit tertawa
“La,
lapnggowo watu” sahut Yusuf lagi
“Cek
anget ae” kata Syaifudin
Lalu
Syaifudin turun
“Kiri
pak” kata Syaifudin sambil siap-siap turun
“Din,
cepet mlayu enggkok selak metu” kata Yusuf lagi
“We
gara-gara Shandy maleh moleh jam lima sore” ungkap Yusuf
“Lho
kok aku ?” kata Shandy sambil terheran
“Yo.....iyo.....coba
numpak angkot sing pertama kan wes moleh ket maeng” sahut Yusuf
“Yo...koen
ae kok gelem tak jak gak numoak angkot pertama” kata Shandy sambil mengangkat
hpnya yang berbunyi
“Kiri pak” kataku sambil memberika unag kepada
sopir Yusuf pun ikut turun
“Dikek
rek” kataku sambil berjalan
“Yo....ati-ati”
sahut anak-anak yang masih naik angkot
Kami
berdua langsung naik angkot TA karena daripada nanti tidak ada angkot lagi dan
hari sudah mulai gelap. Aku sempat merasakan dua jendela hati yang tak kuasa
menahan rasa menutup hari.
“Kiri
pak” terdengar suara Yusuf yang hendak turun
“Dikek
Ky” kata Yusuf kepadaku
Akulantas
menjawab “Yo i”
Dan saat aku sampai dirumah
ternayta sudah jam 17:35 dan adzan maghrib pu telah selesai. Setelah itu aku
amndi dan wudhu kemudian shalat dan beristirahat sambil makan. Mungkin itu
dalah kejadian yang tidak akan pernah telupakan dan akan menjadi pengalaman
tersesat paling jauh, selainitu otak dibalik tersesatnya kami adalah Shandy.






0 komentar:
Posting Komentar