Selasa, 25 Februari 2014

Cerpen Pengalaman Pribadi

Gara gara ANDI
Dihari Sabtu 27 April 2013 d pagi hari aku dibangunkan Ibuku “Le, bangun sudah siang” kata ibuku. Kemudian aku cepat bangun karena ada suatu acara yang akan membuat otakku pusing hari ini, lalu aku bergegas kemar mandi untuk mandi dan wudhu, setelah itu aku shalat shubuh. Kemudian aku menggunakan sepatu sambil melihat televisi dan makan roti. Pada jam 05:30 atau setengah enam aku membangunkan ayahku “Yah, bangun sudah jam setengah enam” sahutku. Tidak lama kemudian ayahku bangun lalu mandi dan minum kopi, kemudian aku berpamitan kepada Ibuku lalu aku berangkat sekolah. Seperti biasa ayahku memacu sepedanya dengan cepat agar cepat sampai tujuan padahal waktu itu masih jam 05:45 ditambah kedaan jalan yang masih sepi. Setelah itu sampai disekolah pukul 06:15 aku lantas menyalami guru yang sudah ada di depan pintu masuk ke kantor. Saat berjalan ada seorang anak perempuan yg mengejarku dia berkata “tumben datang lebih pagi” lalu aku berkata “ya…iya…lah” lalu aku berkata “kamu tadi nak mobil a ?” tetapi dia hanya tertawa kami berjalan bersama hingga sampai dikelas. Tidak lama kemudian bel berbunyi “tet…tet…tet…” lalu kami baris didepan kelas lalu kami masuk kelas dan membaca doa.
Beberapa menit kemudian Pak Samsudi guru matematika kami datang dan kami disuruh untukmeyocokkan pr yang telah diberikan. Setelah itu terdengr suara dari audiospeaker “untuk para pengikut lomba catur harap berkumpul di gazebo”, lalu aku dan sembilan anak yang telah dipilih untuk mengikuti lomaba berkumpul dan
berundingn terlebih dahulu. Tidak lama kemudian kami berangkat menggunkan mobil
Pak Samsudi. Membutuhkan waktu setengah jam untuk sampai di SMK 10 Malang tempat yang untuk lomba. Tiba-tiba Yusuf berkata “lah, yokpo iki ditinggal dewean” lalu aku menjawab “sip, mending gak lomba”. Tetapi Pak Andre datang kemudian mengajak kami ketempat berkumpunya para pelomba, diasana bermain catur terlebiih dahulu sambil menuggu pembukaan lomba catur. Ternyata tidak seperti
 yang aku bayangkan banyak yang mengikuti lomba ini serta banyak orang tua yang mendampingi anaknya.
Akhirnya pada jam 09:30 pembukaan lomba catur dimulai yakni sambutan dari pantia lomba catur, sambutan Bapak Edi calon Wakil Walikota Malang dialnjutkan tarian dari salah satu seorang anak SMK 10 Malang. Setelah itu kami diberi arahan dan menuju tempat yang sudah disediakan. Tepat pada jam 10:15 lomba dimulai, suasan yang sebelumnya ramaimendadak sunyi. Dua temanku yaitu Rio dan Yusuf menang terlebih dahulu karena lawan yang ditunggu tidak juga datang.
Setelah bermain sengit selama setengah jam ternyata aku kalah, setelah lomba pertama selesai kami menuju tempat yang tidak jauh dari perlombaan untuk berbincang-bincang dan latihan. Rivo beerkata “enak Rio dan Yusuf menang WO” Yusuf dan Rio menjawab “yo enak tah!!” “santai Vo pertama kalah gak apa-apa” sahutku sambil memukulpundak Rivo. Dironde pertama 5 anak menang dan 5 anak kalah. Lalu bel berbunyi tanda ronde kedua akan dimulai, lalu kami memasuki ruangan perlombaan ternyata setelah menuggu beberapa menit musuhku tidak datang dan aku dinyatakan menang WO, dironde kedua Aku Terry, dan Shandy menang WO. Setelah lomba ronde kedua selesai kami menuju mushola untuk sahalat dhuhur. Lalu  menuju kantin untuk membeli mie, saat Aku, Rivo, Noval, Nanda, dan Yusuf memesan mie.
“Mbak, mie goreng satu“ sahut Yusuf
“Mbak, mie goreng empat” ujarku sambil memberikan uang kepada mbaknya
Setelah mendapatkan mie, ternyata bukan mie goreng melainkan mie kuah
“Beta pesan mie goreng kenapa dikash mie kuah” ujar Yusuf sambil menggunakan bahasa Ambon
“La iyo pesen mie goreng malah diberi mie kuah” kata Rivo sambil meniup mie yang masih panas
“Tapi enak gawe kuah sing pentingkan makan” ujarku sambil melahap mie
Setelah kenyang dan bersihtirahat cukup, bel berbunyi tanda ronde ketiga akan mulai. Kali ini musuhku telihat cukup sulit, tetapi hanya lima belas menit aku menang akupun keluar dengan Rivo menuggu teman-teman yang mesih bermain.
Rivo kali ini cukup senang  karena dia akhirnya bisa menang walaupun hanya menang WO. Di ronde ini 8 anak yang menang dan 2 anak yang kalah, setelah lomba selesai kami pulang bersama. Ternyata didaerah sekitar tidak ada angkot yang lewat, saat ada pickup lewat kami ingin menebeng ternyata orang yang didalamnya berkata “Hah.....kapok!!” sahutnya dengan suara yang keras. Ternyata ada angkot didepan yang ingin mengajak kami. Terry yang jalannya lebih dulu mendatangi angkot tersebut, “Hei rek ayo lewat kono, ojok numpak angkot itu” ujar Shandy sambil menyebrang jalan akhirnya semua menuruti ucapan Shandy kecuali Terry yang menghampiri angkot tersebut. Disaat itu aku tanya kepada orang disekitar.
“Pak, disini angkot yang  sering lewat apa” tanyaku
“Oh.....disini gak ada jalur angkot yang lewat” ujar orang itu
“Terimakasih Pak”
“Sama-sama”
“Mati a ken ewes” ujar Yusuf
“Gara-gara Shandy iki, mending numpak angkot maeng” kata Terry sambil jongkok
Shandy berjalan sambil berkata “Wes lah melok aku ae” kami pun mengikuti Shandy. Kami bertanya “Ndi lapo lewat perumahan”
“Aku lo ngerti jalane” sambil terus berjalan
Tetapi tidak lama kemudian Shandy bertanya “Iki perumahan apa aku gak pati ngerti”
“Lha yakpa jarene ngerti” sahutku sambil memukul Shandy
“Wes ngene ae shalat ashar ae” sahut Rivo sambil menuju mushola yang ada didepan
“Ya, misale oleh petunjukkan enak” ujar Noval sambil mengikuti Rivo
Setelah kami shalat kemudian meneruskan perjalana, kami menyuruh Nanda untuk bertanya kepada orang disekitar
“Bu, jalan arah ke Gadang itu kemana ?” kata Nanda dengan agak bingung
“Ooh.....sampeyan lewat sawah disitu” sambil menunjuk ke jalan sawah
“Terimakasih Bu”
Kemudian kami berjalan di sawah sawahan, tiba-tiba sekelebat nirwana yang memampas raga dan aroma keluar entah siapa yang melakukannya. Lalu Yusuf lari diikuti Terry tapi tiba-tiba Terry terperosok ke dalam got kecil. Tinggal 8 anak yang jalan santai menikmati udara sejuk, saat aku melihat jamternyata sudah jam empat sore dan kamipun mempercepat jalan kami. Setelah kurang lebih satu jam berjalan didaerah sawah kami akhirnya lewat di jalan yang benar. Kami sempat menyuruh Rio unuk melihat GPS yang ada di hpnya, ternyata kami sudah didaerah Gadang. Kami sempat menuggu Yusuf dan Noval yang sedang kencing di belakang sebuah took yang tutup dan akhirnya selama kurang lebih berjalan satu setengah jam dan menempuh jarak kurang lebih 3 kilometer kami mendapatkan angkot. Kai akhirn ya dapat duduk dengan tenag didalam angkot tersebut. Disaat perjalanan Rivo sempat bingung untuk pulang ke daerah Janti.
“Pak, lek bade teng Janti numpak angkot nopo ?” tanya Rivo
“Ooh.....yowes mudun kene ae” sahut Rivo sambill melihat kanan kiri
“kiri pak” kata Rivo sambil memberikan uang
“Ati-ati Vo” ucap anak-anak yang ada dalam angkot
Ternyata dari tadi Syaifudin menahan desakan jiwa dan nurani menyemburatkan rona tertahan ingin bebas tapi tak berdaya dihadapan yang tercinta dengan membawa batu
Kudu ngeseng a Din ?” sahut Yusuf sambil tertawa
 “Nggak” kata Syaifudin dengan sedikit tertawa
“La, lapnggowo watu” sahut Yusuf lagi
“Cek anget ae” kata Syaifudin
Lalu Syaifudin turun
“Kiri pak” kata Syaifudin sambil siap-siap turun
“Din, cepet mlayu enggkok selak metu” kata Yusuf lagi
“We gara-gara Shandy maleh moleh jam lima sore” ungkap Yusuf
“Lho kok aku ?” kata Shandy sambil terheran
“Yo.....iyo.....coba numpak angkot sing pertama kan wes moleh ket maeng” sahut Yusuf
“Yo...koen ae kok gelem tak jak gak numoak angkot pertama” kata Shandy sambil mengangkat hpnya yang berbunyi
 “Kiri pak” kataku sambil memberika unag kepada sopir Yusuf pun ikut turun
“Dikek rek” kataku sambil berjalan
“Yo....ati-ati” sahut anak-anak yang masih naik angkot
Kami berdua langsung naik angkot TA karena daripada nanti tidak ada angkot lagi dan hari sudah mulai gelap. Aku sempat merasakan dua jendela hati yang tak kuasa menahan rasa menutup hari.
“Kiri pak” terdengar suara Yusuf yang hendak turun
“Dikek Ky” kata Yusuf kepadaku
Akulantas menjawab “Yo i”
Dan saat aku sampai dirumah ternayta sudah jam 17:35 dan adzan maghrib pu telah selesai. Setelah itu aku amndi dan wudhu kemudian shalat dan beristirahat sambil makan. Mungkin itu dalah kejadian yang tidak akan pernah telupakan dan akan menjadi pengalaman tersesat paling jauh, selainitu otak dibalik tersesatnya kami adalah Shandy.

0 komentar:

Posting Komentar